Saturday, November 14, 2009

AYAH BACA KUAT-KUAT YA.... (RENUNGAN)

-cerita ini sekadar mengingatkan kita. Bagi yang pernah membaca, kita renungkan kembali.-

Pada suatu malam Halim, seorang eksekutif yang berjaya, seperti biasa sedang sibuk memerhati kertas kerja yang dibawa balik rumah, kerana keesokan harinya ada mesyuarat bersama usahawan yang berpangkat tinggi dari semua syarikat pemegang saham.

Ketika sedang asyik mentelaah segala hasil kejanya, anaknya Sofia datang mendekati dan berdiri di hadapan ayah dengan membawa sebuah buku cerita baru. Buku yang bergambarkan seorang anak kecil yang comel, yang sangat menarik perhatian Sofia. “Ayah lihat”! suara Sofia cuba berusaha menarik perhatian ayahnya. Halim memaling muka ke arah anaknya, sambil menurunkan kaca matanya, kata yang keluar dari mulut Halim hanyalah ayat yang basi di dengar “Wah.. Buku baru ya Sofia?”, “Ya Ayah” Wajah Sofia berseri-seri mengharapkan andaian yang membahagiakan dari mulut ayahnya. “Bacakan untuk Sofia ya ayah” pinta Sofia dengan lembut, “Erm, sekarang tak boleh nak, ayah tengah sibuk ni” kata Halim dengan cepat. Lalu Halim terus mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berselerakkan di depannya, dengan serius.

Sofia termanggu sejenak, namun dia belum menyerah. Dengan suara lembut sedikit manja, ia kembali merayu “Ayah, Mak cakap ayah yang akan bacakan untuk Sofia” Halim mulai agak resah, “Sofia, kan ayah tengah sibuk ni, suruh emak kamu yang tolong bacakan ya” “Mak sibuk lah ayah. Cuba ayah tengok gambar ni sangat lucu kan”, “Lain kali ye sofia, pergi sana cepat! Papa ada banyak kerja lagi ni” Halim berusaha menumpukan perhatian pada lembaran kerta-kertas kerja nya tadi. Minit demi minit pun berlalu, Sofia menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri dengan penuh harapan, dan tiba-tiba sofia bersuara lagi. “Ayah,... gambar dalam buku ni bagus, mesti ayah suka juga”, “Sofia, kan ayah dah cakap, LAIN KALI!!” bentak Halim dengan keras. Nampak nya kali ini Halim berhasil, semangat Sofia yang kecil itu terkulai dan hampir menangis, matanya berkaca-kaca menahan sebak dan dengan perlahan mengesel diri untuk menjauhi ayahnya “Ya..ayah,, lain kali ye ayah!” kata Sofia.

Namun, Sofia masih sempat mendekati ayah nya sambil menyentuh lembut tangan ayahnya dan meletak kan buku cerita ke pangkuan Halim. “Ayah, kalau ayah ada waktu, ayah bacakan kuat-kuat ya yah, supaya Sofia dapat mendengarnya”.

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa waktu, 2 bulan telah berlalu namun permintaan kecil Sofia tidak pernah tertunai. Buku cerita gadis comel, belum pernah dibacakan lagi oleh dirinya. Hingga suatu petang, terdengar suatu dentuman dan hentak kan yang kuat kedengaran “Buukk!!” Beberapa jiran tetangga terdengar suara menjerit meminta tolong. Halim dan isterinya menjenguk di luar pintu. Suasana agak kelam kabut dan ada seorang yang lalu disitu memberitahu Halim, seorang lelaki mabuk membawa kereta laju dan melanggar seorang anak gadis kecil. Rupa-rupanya anak kecil itu adalah Sofia. Tubuh Sofia yang sekecil itu dilanggar dan tercampak beberapa meter tidak jauh dari rumah Halim. Dalam keaadan yang begitu panik, ambulan terus datang dengan cepat. Dalam perjalanan ke Hospital, suara sofia yang begitu sayup-sayup dan lemah longlai “Sofia takut ayah, Sofia takut mak, Sofia sayang kan ayah dan mak..” Darah segar terus keluar dari mulut Sofia hingga tidak terkira banyaknya dan nyawa Sofia rupanya tidak sampai ke Hospital. Dalam dekat sudah perjalanan untuk sampai ke hospital, Sofia kaku dan tidak sedar kan diri, ternyata Sofia telah di panggil Ilahi. Kejadian hari itu begitu mengoncang kan hati nurani Halim. Tidak ada waktu lagi kah walau sedikit pun untuk memenuhi sebuah janji..

Kini hanyalah sebuah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana pun tidak terpenuhi. Masih segae dalam ingatan Halim, tangan yang lembut anak nya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita. Kini, sentuhan itu terasa sangat bererti sekali, “...ayah bacakan kuat-kuat ya yah, supaya Sofia dapat mendengarnya” kata-kata Sofia terngiang-ngiang kembali.

Petang itu, setelah segalanya selesai berlalu, yang tersisa hanyalah keheningan dan kesunyian hati. Canda dan riang Sofia yang kecil tidak akan terdegar lagi. Halim mulai membuka buku cerita Sang Gadis Comel yang diambilnya perlahan dari longgok kan mainan Sofia di sudut ruang mainan nya. Buku yang sudah tidak baru lagi, sampulnya yang kian usang dan koyak. Beberapa coretan tak terbentuk menghiasi lembar-lembar halaman buku seperti sebuah kenangan indah dari sang Sofia.

Halim menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara kuat. Nampak sekali dia berusaha membaca dengan kuat di iringi sedu sedan suaranya. Dia terus membaca dengan kuat-kuat halaman demi halaman, dengan berlinangan air mata. “Sofia, dengar ayah baca ya nak” selang beberapa ayat, hatinya memohon dan berkata lagi “ayah mohon ampun nak” “Ayah sayang Sofia” Seakan setiap kata dalam bacaan nya itu begitu menguris kalbu dan lubuk hatinya. Tidak kuasa menahan, Halim terus sujud dan menangis.... Memohon satu kesempatan lagi untuk mencinta!!

Seseorang yang mengasihi selalu mengalihkan kesenangan dan membahagi kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN Kepada kita, Kerana dia Peduli kepada kita. ADAKAH “PERHATIAN TERBAIK” ITU BEGITU MAHAL BAGI MEREKA? Sayangi lah mereka di kesempatan yang masih ada. Berilah sepenuh perhatian kepada nya.

Bukankah Kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ?

DO IT NOW

Berilah “PERHATIAN TERBAIK” bagi mereka yang kita cintai

LAKUKAN SEKARANG !! KERANA HANYA ADA SATU KESEMPATAN UNTUK MEMPERHATIKAN DENGAN HATI KITA.

(Jauh Kau Pergi Tinggal Kenangan)

Sambil Baca Cerita ni, Elok sertakan skali iringan dengan nyanyian

Saleem-JauhKau Pergi (Tinggal Kenangan)









No comments:

Post a Comment